Heritage – Good Indonesian Food /story Your guide to explore Indonesian cuisine Wed, 03 Apr 2019 13:13:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.9.10 Jakarta: Nasi Goreng MPR /story/jakarta-nasi-goreng-mpr/ /story/jakarta-nasi-goreng-mpr/#respond Fri, 07 Apr 2017 03:45:30 +0000 /?p=9084/
Jl. Fatmawati (depan toko Philips), Jakarta Selatan
Rp30.000/US$2,20 per orang

The post Jakarta: Nasi Goreng MPR appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
Menjelang malam, Anda bisa menemukan banyak penjual makanan di sepanjang Jalan Fatmawati. Ada pecel ayam, bubur ayam, nasi kucing, seafood, hingga nasi goreng. Berbicara mengenai nasi goreng, ada satu nasi goreng yang sudah terkenal sejak dulu kala. Namanya, Nasi Goreng MPR.

Asal-Muasal
Pemilihan nama ini bukan tanpa sebab. Pada awal berdirinya di tahun 1980-an, Bapak Ruhman berjualan di muka jalan masuk ke kawasan perumahan MPR di Fatmawati. Karena lokasi inilah, orang-orang menyebutnya nama Nasi Goreng MPR. Sayang, Nasi Goreng MPR beberapa kali terpaksa pindah tempat karena digusur sehingga para pelanggan kesulitan mencari. Namun, kini, Anda bisa menemukannya di depan toko Philips, tepat sebelum SMA Cendrawasih. Menurut anak Pak Ruhman yang kini meneruskan usaha bapaknya itu, lokasi yang mereka tempati ini adalah lokasi keempat.

nasi goreng MPR

Nasi Goreng Sederhana nan Nikmat
Jangan bayangkan sebuah warung tenda besar dengan pengunjung yang berderet-deret mengantre. Hanya gerobak nasi goreng biasa dengan satu meja dan tenda seadanya. Hanya sebuah papan dengan tulisan “MPR” besar-besar yang menandakan bahwa inilah nasi goreng yang saya cari. Untuk kuliner selegendaris Nasi Goreng MPR, tidak terlihat satu pun pembeli. Namun, keraguan saya tersebut terjawab saat saya hendak memesan. Beberapa topping yang saya inginkan sudah habis, bahkan nasinya pun tinggal seperempat bakul besar. Hal ini menandakan bahwa kebanyakan pembeli Nasi Goreng MPR tidak makan di tempat.

Baca Juga: 
Nasi Goreng Warna-Warni yang Unik dan Enak
Inilah Nasi Goreng Kesukaan Warga Padang

Akhirnya, sepiring nasi goreng bakso sosis dan segelas es jeruk terhidang di hadapan saya. Begitu menggugah selera dengan telur dadar terhampar di atas nasi. Sekali lihat saja, saya langsung tahu bahwa nasi goreng ini tidak berminyak seperti nasi goreng gerobak pinggir jalan lainnya. Bahkan, telur dadarnya pun kering. Tidak salah rasanya jika Nasi Goreng MPR ini termasuk ke dalam salah satu nasi goreng legendaris karena rasanya memang enak. Tidak pekat, dimana bumbu nasi goreng diracik seimbang dan menonjolkan rasa gurih yang pas. Tanpa terasa, satu piring pun habis dan perut saya yang sempat bernyanyi kelaparan kini terdiam.

Jl. Fatmawati (depan toko Philips)
Jakarta Selatan
Buka Senin-Minggu, pukul 19.00-23.00 WIB
T: 0858-88907745
Rp30.000/US$2,20 per orang

The post Jakarta: Nasi Goreng MPR appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
/story/jakarta-nasi-goreng-mpr/feed/ 0
Jakarta: Martabak AA /story/jakarta-martabak-aa/ /story/jakarta-martabak-aa/#respond Wed, 08 Mar 2017 03:10:25 +0000 https://goodindonesianfood.com/?p=8402/
Jl. Minangkabau No.29, Jakarta Selatan
Rp.60.000/US$4,50 per orang

The post Jakarta: Martabak AA appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
Tepat di tepi Jalan Minangkabau, Manggarai, banyak mobil berderet di depan sebuah kedai. Meja dan bangku kayu dipenuhi orang-orang yang menunggu pesanan mereka. Bau harum masakan tercium dari dalam kedai membuat saya penasaran. Apa sih yang membuat orang-orang ini rela mengantre?

Demi Martabak!
Ternyata, di sinilah lokasi Martabak AA yang legendaris itu. Berdiri sejak 1982, nama Martabak AA berasal dari nama dua pemiliknya, yaitu A Siang (Surya) dan A Kiu (Sulaiman). Dulu, martabak ini tidak terlalu ramai. Namun, lambat-laun pembelinya terus bertambah hingga seramai sekarang. Dalam sehari, Martabak AA bisa menjual hingga 500-600 bungkus dan menghabiskan enam hingga tujuh peti telur.

Pembeli yang datang bisa melihat proses pembuatan tiap martabak, mulai dari isian, kulit, proses memasaknya, hingga akhirnya dimasukkan ke dalam kardus. Hal ini rupanya sengaja dilakukan agar pengunjung percaya dan yakin dengan bahan serta kualitas rasa martabak. Sayangnya, meskipun terdapat meja dan bangku, pembeli tidak disarankan makan di tempat. Selain karena tidak ada peralatan makan yang memadai, pengunjung pun silih-berganti datang sehingga meja dan bangku tersebut umumnya dimanfaatkan untuk menunggu pesanan mereka selesai. Namun, di sisi kiri dan kanan Martabak AA terdapat kedai yamin dan siomay yang bisa dicoba seraya menunggu martabak siap.

martabak AA

Varian Sederhana
Meskipun kedai martabak sekarang sudah tumbuh bak jamur di musim hujan, Martabak AA masih memiliki tempat di hati para pelanggannya. Menunya mungkin terasa kurang variatif bagi anak muda karena tidak menghadirkan berbagai martabak kekinian yang sedang marak, seperti Oreo, Nutella, Toblerone, red velvet, atau mozzarella. Namun, rupanya hal ini tidak menjadi masalah bagi pelanggan lama yang sudah terlanjur klop dengan rasa martabak ini.

Baca Juga: Sensasi Nikmat Martabak Kubang yang Legendaris

Antrean yang cukup panjang tentu tidak menyurutkan niat saya mencoba martabak ini. Pilihan saya jatuh kepada martabak telur daging sapi. Harganya memang cenderung lebih mahal dari martabak telur biasa sehingga saya penasaran, apa yang membedakan mereka. Begitu pesanan tiba, air liur saya rasanya langsung memenuhi mulut. Martabak telur yang ada di hadapan saya terlihat tebal dengan isian penuh. Saat digigit pun rasanya gurih dan terasa renyahnya bawang bombay. Potongan dagingnya pun tebal dan besar sehingga nikmat saat dikunyah. Benar-benar pengalaman baru dalam menikmati martabak telur yang pernah saya rasakan.

Artikel ini bisa juga dibaca di The Jakarta Post: Introducing Martabak AA, a much-celebrated ‘martabak’ joint in South Jakarta

Jl. Minangkabau No.29, Ps. Manggis, Setiabudi,
Jakarta Selatan
T: 08561946364
Buka setiap hari, pukul 14.00-00.00 WIB
Rp.60.000/US$4,50 per orang

The post Jakarta: Martabak AA appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
/story/jakarta-martabak-aa/feed/ 0
Makassar: Coto Ranggong /story/makassar-coto-ranggong/ /story/makassar-coto-ranggong/#respond Fri, 03 Mar 2017 03:15:07 +0000 https://goodindonesianfood.com/?p=8370/
Jl. Ranggong No.13, Makassar
Rp30.000/US$2,30 per orang

The post Makassar: Coto Ranggong appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
Sebagai makanan kebanggaan masyarakat setempat, ada cukup banyak kedai yang menyuguhkan coto Makassar enak di Kota Makassar. Sepertinya setiap kedai di kota ini sudah memiliki penggemar coto Makassar sendiri-sendiri. Salah satunya yang ternama adalah kedai Coto Ranggong. Saking populernya, bahkan kedai ini jadi tempat makan favorit mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Makassar.

Kedai Tua yang Tetap Diminati
Perjalanan bisnis Coto Ranggong sudah sangat lama, yaitu berawal dari 1965. Ukuran kedai ini tidak terlalu besar dan kira-kira hanya sanggup menampung sekitar 20 orang. Interiornya bahkan sudah menunjukkan tanda-tanda dimakan usia dengan terlihat tua dan sedikit kusam. Mungkin ini disebabkan oleh penempatan dapurnya yang berada di sisi depan kedai tersebut.

Saya tiba di Coto Ranggong sekitar pukul 09:00. Untungnya, tempat ini tidak sedang dalam kondisi padat. Menurut cerita teman saya yang kebetulan orang lokal, biasanya Coto Ranggong disinggahi banyak orang yang hendak sarapan. Saya pun cukup leluasa memilih tempat duduk, walaupun memang sangat terbatas jumlahnya. Saya memesan coto dengan kombinasi isian daging dan paru sapi. Selain pilihan saya, di sini juga tersedia pilihan isian lain, seperti hati sapi dan babat.

coto ranggong

Teknik Masak Tradisional
Sambil menunggu pesanan diracik, saya menyempatkan melihat-lihat bagian dapur di sisi depan kedai tersebut. Mereka masih menggunakan tungku tradisional berbahan bakar kayu, yang membuat dinding dan langit-langitnya terlihat kehitaman akibat asap hasil pembakaran. Kedai tua ini tampaknya tetap konsisten dengan cara masak tradisional di tengah gempuran zaman makanan instan ini.

Tak berapa lama, makanan saya pun datang. Disajikan dalam sebuah mangkuk kecil, kuahnya terlihat sangat familiar – serupa dengan jenis coto Makassar yang saya kenal. Tanpa menunggu lama, saya pun langsung menyeruput kuahnya. Tak disangka, rasa kuah coto tersebut membangkitan ingatan indah masa kecil saya saat pertama kali saya berkenalan dan jatuh hati pada hidangan ini. Daging sapi dan parunya yang lembut pun menambah kenikmatan di setiap suapan.

Baca Juga: Coto Makassar Lezat di Jakarta

Terlepas dari sisi melankolis yang saya dapat dari semangkuk coto di sini, secara garis besar, suguhan kedai ini menawarkan cita rasa yang cukup kuat. Kuah diracik dengan tingkat kekentalan yang pas, ditambah olahan daging dan paru sapi yang nikmat, rasa-rasanya memang pantas kedai ini bertahan dan digemari oleh khalayak ramai selama puluhan tahun.

Artikel ini dapat juga dibaca di The Jakarta Post: Coto Ranggong, A delicious eatery that harks back to the past

Jl. Ranggong No.13,
Makassar
Buka setiap hari, pukul 06.00-17.30 WITA
Rp30.000/US$2,30 per orang

The post Makassar: Coto Ranggong appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
/story/makassar-coto-ranggong/feed/ 0
Makassar: Nasi Kuning Riburane /story/makassar-nasi-kuning-riburane/ /story/makassar-nasi-kuning-riburane/#respond Wed, 01 Mar 2017 05:15:44 +0000 https://goodindonesianfood.com/?p=8337/
Jl. Riburane no.11, Makassar
Rp35.000/US$2,65 porsi kecil
Rp40.000/US$3 porsi besar

The post Makassar: Nasi Kuning Riburane appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
Hidangan nasi kuning banyak disajikan di beberapa wilayah di Indonesia. Rasa dan komposisinya pun cukup beragam. Saat berkunjung ke Kota Makassar, kami menyambangi beberapa kedai nasi kuning yang namanya sudah cukup tersohor. Salah satunya adalah Nasi Kuning Riburane. Konon, menurut penuturan warga setempat, setiap hari, kedai ini bisa menghabiskan tiga dandang nasi kuning.

Nasi Kuning Riburane bisa dikatakan sebagai vendor nasi kuning tersukses dan terlaris di Kota Makassar. Perjalanan panjang kedai nasi kuning ini bermula pada 1980. Tempat berjualannya pun awalnya berlokasi di lingkungan kantor RRI Makassar. Para pembelinya pada saat itu masih terbatas kepada pegawai-pegawai yang berkantor di sana. Berkat rasanya yang enak, nasi kuning ini pun digemari dan kabar mengenai kelezatannya tersiar luas dengan cepat, hingga akhirnya mengundang orang-orang dari luar untuk turut menyambangi kedai tersebut.

nasi kuning riburane

Seiring dengan semakin membludaknya jumlah pelanggan, Nasi Kuning Riburane pun memindahkan tempat berjualannya. Tidak dengan cara membuka kedai baru, melainkan bekerja sama dengan kedai yang sudah eksis dan menempati lapak kecil di bagian depan kedai tersebut. Mulai dibuka sekitar jam lima pagi, waktu tutup kedai ini terkadang tidak menentu, bergantung kepada persediaan nasi kuning mereka. Biasanya stok nasi kuningnya habis sekitar jam 12 siang.

Sejak pagi, antrean pengunjung yang mengular, menunggu giliran menyantap sepiring nasi kuning, sudah terlihat. Isian nasi kuning ini lebih mewah dibanding yang pernah saya temui sebelumnya. Ada empal, rendang sapi, paru goreng, telur, dan sayur labu siam. Komposisi isian yang melimpah ruah berbanding lurus dengan harganya yang sedikit menguras dompet.

Empal dan rendang sapinya sangat lembut, nikmat, dan begitu menggiurkan. Empalnya menawarkan jejak rasa yang sedikit manis layaknya empal yang disajikan oleh banyak tempat makan di Jakarta. Nasi kuningnya yang diolah dengan baik sangat lembut menyisir indra pengecap. Sambal pelengkapnya ternyata cukup enak dan sangat pedas. Alhasil, selera untuk melahap habis hidangan ini langsung meningkat.

Anda bisa juga membaca artikel ini di The Jakarta Post: Introducing Makassar’s famous Nasi Kuning Riburane

Jl. Riburane no.11,
Makassar
Buka setiap hari, pukul 05.00-12.00 WITA (akan tutup lebih awal bila stok nasi kuning habis)
Rp35.000/US$2,65 porsi kecil
Rp40.000/US$3 porsi besar

The post Makassar: Nasi Kuning Riburane appeared first on Good Indonesian Food.

]]>
/story/makassar-nasi-kuning-riburane/feed/ 0