Surabaya: Bakwan Kapasari


“Saya juga memesan semangkuk mi setelah megetahui kalau mereka juga menyediakan mi atau nasi untuk melengkapi bakwannya. Porsinya agak kecil, tetapi dilengkapi daging dan sayuran yang banyak.“

Bukan maksud untuk pamer, tapi saya harus mengakui kalau saya menjalani pekerjaan terbaik di dunia. Sebagai editor online Good Indonesian Food, saya mendapatkan kesempatan untuk berpelesir keliling Nusantara dan menikmati berbagai jenis makanan lokal. Namun, hidup tidak selalu menyenangkan karena kadang saya harus menanggung beban mengidam makanan yang tidak ada di dekat rumah.

Salah satunya adalah Bakwan Kapasari di Surabaya, sebuah gerai yang meninggalkan kenangan berkesan tidak hanya di pikiran dan perut, tetapi juga di lidah saya. Didirikan pada 1931, Bakwan Kapasari merupakan salah satu gerai penjual bakwan paling populer di kota ini dan telah memiliki beberapa cabang. Saya mendatangi gerai mereka di Jalan Mayjen Sungkono pada waktu makan malam dan ternyata bakwannya sudah habis. Saya menunggu selama 15 menit karena mereka harus memasaknya terlebih dahulu, dan penantian tersebut sangat sepadan. Ada dua tipe bakwan yang ditawarkan di sini—berbentuk kotak dan bulat—dan kombinasi antara daging babi dan tepungnya sempurna.

Saya juga memesan semangkuk mi setelah mengetahui kalau mereka juga menyediakan mi atau nasi untuk melengkapi bakwannya. Porsinya agak kecil, tetapi dilengkapi daging dan sayuran yang banyak. Tipis dan kaya rasa, saya hanya membutuhkan waktu sekejap untuk menghabiskannya. Saya menambahkan pangsit goreng untuk melengkapi mi. Teksturnya yang renyah dan rasa udang yang kuat membuat sesi makan saya semakin menyenangkan. Saya sangat puas dengan kunjungan kali ini dan saya berharap mereka mempertimbangkan untuk membuka cabang di Jakarta.

Jl. Ngagel Jaya Selatan
Ruko RMI C5 & C6
Surabaya, Jawa Timur
Telepon: 031 504 3908
Buka setiap hari, pukul 09.00-21.00 WIB
Rp.35.000/US$2,70 per orang


Started her career as a food writer in 2012, Jessicha Valentina is the online editor of Good Indonesian Food. Jessicha has loved Sayur Asem since she was a wee kid and spends her free time trying to cook it.

RELATED POST

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *